Studi Kasus Dampak Sambaran Petir Terhadap Tower Transmisi 150 kV Berbasis Simulasi ATPDRAW di Jaringan Gardu Induk Kota Solok
DOI:
https://doi.org/10.32502/jse.v9i1.285Keywords:
Tower Transmisi, Sambaran Petir, Transmission Line Surge Arrester, Alternative Transient ProgramAbstract
Listrik merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan modern sehingga ketersediaan listrik yang stabil menjadi kunci dalam mencapai keseimbangan lingkungan dan mendukung kemajuan masyarakat. Saluran transmisi listrik terdiri dari tower transmisi yang menyalurkan energi dari pembangkit listrik ke konsumen. Namun, tower transmisi rentan terhadap gangguan eksternal terutama sambaran petir yang dapat menyebabkan lonjakan tegangan dan mengganggu sistem kelistrikan. Perlindungan sistem transmisi dari dampak tersebut memerlukan penggunaan transmission line surge arrester (TLA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sambaran petir terhadap kawat fasa serta mengevaluasi efektivitas pemasangan TLA pada tower transmisi di wilayah kerja Gardu Induk Solok. Simulasi dilakukan menggunakan software alternative transient program (ATP), dengan parameter tower transmisi yang disesuaikan dengan standar kelistrikan di Indonesia. Variasi arus sambaran petir sebesar 30, 40, dan 50 kA serta waktu muka dan ekor 1,2/50 μs digunakan dalam simulasi untuk mengkaji kenaikan tegangan induksi pada setiap fasa. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin besar arus petir, semakin tinggi tegangan lebih yang terjadi pada saluran transmisi. Setelah pemasangan TLA, hasil simulasi menunjukkan bahwa alat tersebut mampu mereduksi tegangan lebih akibat petir dengan efektivitas antara 73% hingga 87%. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa TLA sangat efektif dalam mengurangi lonjakan tegangan akibat sambaran petir, sehingga meningkatkan keandalan sistem transmisi listrik.