Training on Processing Shrimp Skin Waste into Powdered Broth for Pempek Lela UMKM in Sungsang Village

Authors

  • Ira Gusti Riani Departemen Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Eka Nurriza Khairunnisa Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Raudhatus Sa’adah Departemen Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Aldilla Sari Utami Departemen Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Madyasta Anggana Rarassari Departemen Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Nia Boru Ritonga Departemen Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Yulia Hapsari Departemen Manajemen Infomatika, Program Studi Manajemen Infomatika, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang

DOI:

https://doi.org/10.32502/altifani.v5i1.368

Keywords:

waste, shrimp skin, broth powder, Sungsang Village

Abstract

Sungsang Village is located in the coastal area of the East Coast of Sumatra. The people of Sungsang village are also the same as people living in other coastal areas, namely they have diverse livelihoods.  One of the livelihoods of the breech community is the business of making shrimp pempek where there is a problem in the form of shrimp skin which becomes waste from making pempek and has not been utilized so that it becomes one of the causes of environmental pollution, therefore it is important to provide knowledge to pempek entrepreneurs and housewives to be able to process the waste by making shrimp skin into powdered broth that can be sold or used at home.  The method of service carried out is by providing direct practice. After the service, business actors and housewives in Sungsang 4 village gained new knowledge to process waste into valuable products. The enthusiasm and participation of women in the shrimp pempek business and housewives was very high when participating in training on making powdered broth made from shrimp skin waste in Sungsang Village 4.

References

Akbar, Z., Riyadi, S. dan Jaya, F.M. (2017). Pemanfaatan Kaldu Kepala Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai Flavor dalam Pengolahan Kerupuk Kemplang Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 12(1). 27-33.

Baskoro, D. (2016). Kulit Udang Dimakan atau Dibuang. Diakses Desember 2024. https://lifestyle.okezone.com/read/2016/10/03/298/1505055/kulit-udang-dimakan-atau- dibuang-simak-ini. 2016.

Gustaman, G., Fauziyah., dan Isnaini. (2012). Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal. 4(1): 92-102.

Rengga, W.D.O., Wijayanti, E., Prabowo, Y.A., Oktaviyani, S.E., Wijayanti, N., dan Cahyati, W.H. (2023). Serbuk-Penyedap Rasa dari Alam: Ekstrak Kaldu dari Cangkang Udang Segar (Litopeneus vannamei) menggunakan Refluk berbantuan Bromelain. JPB Kelautan dan Perikanan. 18(1). 21-32

Suparmi, Edison, Sari, N. I., Sumarto, dan Susilo, R. (2020). Study on the Quality of Natural Flavor Powder made from Shrimp Waste. The 8th International and National Seminar on Fisheries and Marine Science 12 September 2019, Pekanbaru, Indonesia, IOP Publishing. 1-6.

Suptijah, P., Jacoeb, A.M., dan Rahmania, D. (2011). Karakterisasi Nanokitosan Cangkang Udang Vannamei (Litopenaus vannamei) Dengan Metode Gelasi Ionik. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(2), 78-84.

Swastawati, F., Wijayanti, I., dan Susanto, E. (2008). Pemanfaatan Limbah Kulit Udang Menjadi Edible Coating untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Teknologi Lingkungan. 4(4). 101-106

Downloads

Published

12-12-2024