Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) dengan Teknologi Bioflok di Pokdakan Balai Mina

Penulis

  • Raudhatus Saadah Program Studi Agribisnis Pangan, Jurusan Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Madyasta Anggana Rarassari Program Studi Teknologi Akuakultur, Jurusan Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Ulfah Muharrahmah Program Studi Bisnis Digital, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Arief Penta Jang Jaya Politeknik Negeri Sriwijaya, Kota Palembang, Indonesia
  • Putri Nanda Zahra Politeknik Negeri Sriwijaya, Kota Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32502/altifani.v5i3.1283

Kata Kunci:

ikan lele, teknologi bioflok, budidaya ramah lingkungan

Abstrak

Ikan lele merupakan ikan budidaya yang banyak diminati oleh masyarakat. Budidayanya kurang lebih 4 bulan pemeliharaan hingga panen. Pokdakan Balai Mina merupakan kelompok budidaya ikan lele yang ada di desa talang kebang kelurahan pangkalan balai Kabupaten Banyuasin,. Pokdakan berfokus pada budidaya ikan lele hingga ukuran konsumsi. Hasil panen ikan mencapai 50 kg ikan perminggu dan kegiatan budidaya dilakukan secara berkelanjutan. Permintaan pasar yang tinggi membuat kelompok membutuhkan inovasi pengembangan kegiatan budidaya ikan. Tim dari Politeknik Negeri Sriwijaya melalui pendaan dari DRTPM Kemendiksaintek BIMA tahun 2025 memberikan solusi budidaya ikan ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi bioflok. Hasil budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok lebih cepat dalam hal pertumbuhan, efesiensi pakan yang baik serta masa pemeliharaan yang lebih cepat yaitu 2,5 hingga 3 bulan ikan lele sudah bisa dipanen ukuran konsumsi. Budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok dapat menambah berat badan ikan dengan adanya tambahan ketersediaan pakan alami dalam kolam yang berbentuk flok sehingga ikan lele mendapat pakan tambahan . Hasil budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok  dapat meningkatkan hasil panen ikan lele yang sebelumnya sebanyak 50kg/minggu dengan adanya teknologi bioflok maka panen yang didapat 80 kg/minggu. peningkatan jumlah hasil panen ikan lele menunjukkan adanya peningkatan produksi ikan lele yang dihasilkan

Referensi

Adharani, N., Soewardi, K., Ayakti, A. D., & Hariyadi, S. (2016). Manajemen kualitas air dengan teknologi bioflok: Studi kasus pemeliharaan ikan lele (Clarias sp.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 21(1), 35–40.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. (2022). Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin tahun 2022.

Boyun, H., Wihandoko, M., & Taufiq, H. (2021). Budidaya ikan sistem bioflok. Balai Budidaya Perikanan Air Tawar (BBPBAT).

Indariyanti, N., Febriani, D., Verdian, A. H., & Prastiti, L. A. (2024). Penerapan teknologi bioflok pada pembesaran lele di Pokdakan Mina Karya Desa Way Dadi Sukarame Kota Madya Bandar Lampung. Jurnal Pengabdian Nasional, 5(1), 42–48. https://doi.org/10.25181/jpn.v5i1.3520

Irkhamiawan Ma’ruf. (2016). Budidaya lele sistem bioflok: Solusi ketahanan pangan masyarakat perkotaan. Societa, 5(2), 82–86. ISSN 2301-4180.

Pardiansyah, D., Ahmad, N., Firman, & Martudi, S. (2019). Pupuk organik cair dari air limbah lele sistem bioflok hasil fermentasi aerob dan anaerob. Jurnal Agroqua, 17(1), 76–81. https://doi.org/10.32663

Rarassari, M. A., Dwinanti, S. H., Absharina, F. D., & Gevira, Z. (2021). Aplikasi bioflok dan probiotik dalam pakan pada pembesaran ikan lele mutiara (Clarias gariepinus). Journal of Fisheries and Marine Research, 5(2), 329–334

Suprapto, & Samtafsir, S. L. (2013). Bioflok-165: Rahasia sukses teknologi budidaya lele. Depok, Indonesia: Agro 165.

Yuwono, E. (2022). Pembesaran ikan air tawar sistem bioflok. Fakultas Biologi Universitas Nasional. Yayasan Kiprah Insan Mulia.

Diterbitkan

2025-12-30

Cara Mengutip

Saadah, R., Rarassari, M. A., Muharrahmah, U., Jaya, A. P. J., & Zahra, P. N. (2025). Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) dengan Teknologi Bioflok di Pokdakan Balai Mina . Altifani Journal: International Journal of Community Engagement, 5(3), 190–197. https://doi.org/10.32502/altifani.v5i3.1283