Evaluasi Penggunaan Teknik Arsir Linier dan Cross-Hatching Dalam Menggambarkan Volume Pada Sketsa Arsitektur

Abstrak

Dalam pendidikan arsitektur, alat atau media yang digunakan dalam menyampaikan ide desain secara visual biasanya berupa gambar sketsa. Sketsa arsitektur memiliki tujuan sebagai representasi dan eksplorasi awal arsitek untuk menjelaskan konsep desain yang cepat dan efisien. Dalam penggambarannya, terdapat teknik yang disebut sebagai teknik arsir. Umumnya teknik arsir paling populer adalah teknik arsir linier dan teknik arsir cross-hatching. Penelitian ini dilakukan untuk menelusuri efektivitas dari kedua teknik arsir tersebut dalam kurikulum pendidikan arsitektur di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan responden merupakan mahasiswa program studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Palembang. Pengolahan data menggunakan teknik analisis tematik yang mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing teknik arsir. Aspek yang dikategorikan terdiri dari volume, kedalaman dan pencahayaan. Setelah melakukan pengolahan data didapatkan hasil bahwa teknik arsir cross-hatching lebih efektif untuk menghasilkan gambar yang bervolume dengan kedalaman dan efek pencahayaan realistis. Walaupun di sisi lain mahasiswa terbilang merasa kesulitan dan menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan teknik arsir cross-hatching. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemilihan teknik arsir dalam pendidikan arsitektur tetap perlu dilakukan secara bertahap. Pengembangan kurikulum perlu mengintegrasikan pembelajaran semua teknik arsir apapun itu secara sistematis.