Impact of Social Forestry Policy On Forest Fires in Bayung Lencir District, Musi Banyuasin Regency
DOI:
https://doi.org/10.32502/jgsa.v5i3.1100Keywords:
social forestry, forest fires, policy recommendationsAbstract
Social Forestry Program (PS) is a national initiative aimed at providing legal access for local communities and indigenous groups to manage state forests through schemes such as Village Forests, Community Forests, People's Plantations, Customary Forests, and Forest Partnerships. The goal of social forestry is to improve economic welfare while maintaining the forest ecosystem functions. In the Bayung Lencir District, Musi Banyuasin Regency, there is a social forestry area of approximately 22,093 hectares, consisting of 15 social forestry permits involving 2,154 households. One of the obligations of social forestry permit holders is to protect their area from forest fires. However, from 2014 to 2024, an average of 49 forest fire hotspots occurred annually, with the peak of forest fires occurring during the El Nino years of 2015 (235 hotspots in LPHD Kepayang) and 2019 (169 hotspots in LPHD Muara Merang). These figures reflect the weak capacity for fire mitigation within social forestry groups, limited technical and financial resources, and the lack of policy integration into regional planning. Policy analysis was conducted using a SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis, focusing on policies for improving fire mitigation capacity and firefighting infrastructure, collaboration and partnership policies, policies for increasing village fund utilization, strengthening national policy, and policies for climate change adaptation and disaster mitigation. The policy selection alternatives were evaluated using a priority table for policy alternatives. The prioritized policy recommendation is the improvement of fire mitigation capacity and firefighting infrastructure. To support this policy, a Logic Model Analysis was performed.
References
Apriansah, T. (2021). Analisis Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Masyarakat Sekitar Hutan Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Skripsi, Universitas Muhammadiyah palembang
Apriansah, T.,Yunardi, S., Yuningsih, L. (2024) Analisis Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Masyarakat Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal SYLVA: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan, 13(2),61-67.
Ambarita, A. (2021). Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Jurnal Tatapamong, 3(1), 56–78.
Edaran Mendagri No. 552/1392/SJ Tahun 2020 ditujukan kepada bupati/Walikota di seluruh Indonesia, terkait dukungan terhadap pengembangan usaha perhutanan sosial
Knowlton, Lisa Wyatt., & Cynthia C. Philips. (2013). The Logic Model Guide Book: Better Strategies for Great Results, 2nd Edition. SAGE Publishing, California.
Laksmi, N.S., Sulistyawati, E., & Mulyaningrum (2019). Perhutanan Sosial Berkelanjutan di Provinsi Bali. Jurnal Sylva Lestari, 7(2), 150–163.
Mariya,S.,Fitriani,F. 2024. Pengaruh Perhutanan Sosial Terhadap Pendapatan Masyarakat Sekitar Hkm Solok Radjo di Kecamatan Lembah Gumanti. Jurnal Buana. 8(2):2615-2630
Nurhayati, A.D., & Aulia, W. (2022). Analisis Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Pelalawan, Riau. Jurnal Silvikultur Tropika, 13(3), 225–231.
Permatasari,D., Fauzi,H.,Effendi,M. 2020. Dampak Perhutanan Sosial Terhadap Aspek Ekonomi (Studi Kasus Pada Hutan Kemasyarakatan Desa Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut). Jurnal Sylva Scienteae.3(6) : 1011-1019.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 83 tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Permendagri No. 90 Tahun 2019 tentang Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 3 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian, dan Petunjuk Teknis Kegiatan Pengelolaan Dana Desa Sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Rachmawan, D., Seda, F.S.S.E., & Siburian, R. (2021). Melengkapi Analisa Teori Akses dengan Pendekatan Kolaboratif. Jurnal Kawistara, 2(22), 156–173.
Rahmah,M. & Hamdi,M.,2022. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan: Mewujudkan Efektivitas Sebuah Kebijakan. Jurnal matra pembaruan.6(1),15-27
Rangkuti,F.2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka,Jakarta.
Saharjo, H.B. & Fauzan, M. (2021). Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Rupat, Riau. Jurnal Silvikultur Tropika, 12(1), 1–8.
Syafiah,N,Y., Yuningsih L., Kurniawan. R., (2017). Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Kebakaran Lahan Gambut di Desa Muara Medak. Jurnlal Sylva.6(1),14-22
Tata, H.L, Narendra,B,.H, Mawazin.(2017) Tingkat Kerawanan Kebakaran Gambut di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.14(1),51-71
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Utomo, B. (2022). Analisis Tingkat Bahaya Karhutla di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Open Access, 10(1), 30–41.
Wardoyo., Yuningsih, L., Kurniawan,R. 2017. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Kebakaran Lahan Gambut di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sematera Selatan. Jurnal Sylva, 6(1),14-22.
Yanti, S.D. 2024. Forest Fires as a Human Rights Violation: The State’s Role in Protecting the Right to a Healthy Environment. Jurnal Communale Journal 2(3), 123-134
Zamhari,A., & Harbi,J. (2025). Dampak Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial Terhadap Penutupan Lahan di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. Jurnal Of Global Sustainable Agriculture, 5(1), 122-127.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Global Sustainable Agriculture

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.











