Kajian Tiny House Berdasarkan Simulasi Ruang Gerak Secara Antropometri di Indonesia

Abstrak

Tiny house umumnya lebih menekankan pada kesimbangan desain dibandingkan dengan ukuran, pengguna akan lebih memilih menggunakan furniture yang multifungsi untuk meminimalisir penggunaan banyak furniture dan mengoptimalkan ruang (Pratiwi, 2023).Ukurannya yang kecil membuat pembagian ruangan dibuat seefisien mungkin namun mencukupi kebutuhan penghuni. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mencari system pergerakan secara antropometri orang Indonesia terhadap tiny house. Dalam penelitian ini data pengukuran dari object penelitian yang simulasikan melalui identifikasi fungsi ruang, perabot dan aktifitas yang ada didalamnya. Kemudian digambarkan dalam bentuk layout dengan menampilkan pola dan fungsi ruang. Pengecekan populasi yang tinggal di dalam 3 (tiga) type tiny house tersebut yang berlokasi di 3 (tiga) area berbeda di Bali. Simulasi dilakukan dengan menggunakan komputer dan perangkat lunak berupa Sketch Up. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tiny house dengan  desain yang bijaksana dapat mengubah bahkan ruang terkecil menjadi lingkungan hidup yang fungsional dan nyaman. Ruangan tampak lebih besar dan multifungsi jika digabungkan. Penggunaan furnitur minimalis juga mempengaruhi desain ruangan yang ada, dimana pemilihan yang tepat membuat kesan luas, namun sebaliknya ruangan bisa terkesan sempit.