Teori Atmosfer pada Perancangan Museum Budaya Nusantara Ibu Kota Negara
Kata Kunci:
Atmosfer, Peter Zumthor, Museum Budaya, Ibu Kota NusantaraAbstrak
Bias pada elemen visual dalam arsitektur sering kali menghasilkan bangunan yang mencolok secara visual, tetapi kurang memiliki landasan eksistensial dan ketulusan. Dominasi visual ini membuat kita merasa terasing di lingkungan binaan sendiri. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang memperhitungkan semua indra untuk menciptakan lingkungan yang lebih berpusat pada manusia Pengalaman arsitektur yang menggabungkan semua indra dapat membangkitkan emosi yang selaras dengan pengalaman manusia. Peter Zumthor, arsitek yang terkenal dengan karya arsitektur puitisnya, menekankan pentingnya persepsi sensorik dalam arsitektur. Sumber inspirasi personal Zumthor pada karyanya dapat dilihat melalui bukunya yang berjudul Atmospheres: Architectural Environments, Surrounding Objects. Atmosfer merupakan jawaban dari pertanyaan Zumthor mengenai intensitas dan mood sebuah ruang atau bangunan arsitektur. Zumthor merumuskan jawaban tersebut menjadi 9 atmosfer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis dan bertujuan untuk menghasilkan desain yang mampu meningkatkan pengalaman spasial melalui penerapan teori atmosfer dari Zumthor. Museum budaya dipilih sebagai objek perancangan karena atmosfer diperlukan untuk 'menggerakkan' pengguna di dalamnya. Lokasi perancangan yang berada di Ibu Kota Nusantara dengan iklim tropis dan topografi berkontur berpengaruh dalam perumusan kriteria desain. Sehingga hasil penelitian nantinya berupa kriteria desain atmosfer untuk pembentukan suasana ruang pada Museum Budaya di IKN yang dapat dikembangkan menjadi konsep perancangan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Rizka Amanda
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
Authors who publish Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially, with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA). Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (see The Effect of Open Access).
Work is distributed below This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.