Pengaruh Konfigurasi Balkon Dalam terhadap Kinerja Energi Pendinginan pada Bangunan Hunian Vertikal di Indonesia

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.32502/arsir.v9iAIP.287

Kata Kunci:

cooling energy, hunian vertikal, shape factor, simulasi

Abstrak

Bangunan di kota-kota besar Indonesia diprediksi akan didominasi oleh hunian vertikal seperti Rumah Susun, yang akan menjadi mayoritas dari stok bangunan. Bangunan menyumbang sekitar 40% dari konsumsi energi primer global dan sepertiga emisi CO2, yang mana dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya suhu lingkungan, yang mendorong penggunaan solusi pendinginan aktif seperti AC untuk mengatasi ketidaknyamanan termal akibat pemanasan global. Setelah pandemi COVID-19, peningkatan kegiatan di dalam ruang juga mendorong kebutuhan pendinginan. Salah satu solusi untuk mengurangi kebutuhan ini adalah melalui desain pasif dengan penggunaan elemen shading yang ekonomis pada selubung bangunan. Fasad bangunan, yang meliputi depan, samping, dan belakang, berinteraksi langsung dengan lingkungan luar, dan studi ini berfokus pada konfigurasi balkon dalam. Metode simulasi dengan cara simulasi menggunakan software rhinoceros, grashopper dengan plugin Honeybee dan ladybug untuk menjalankan mesin energyplus. Hasil simulasi menunjukkan bahwa balkon dalam berbentuk U, semakin kedalam bentuk balkon, semakin meningkat peformansi cooling energinya, di karenakan efek pada malam hari dinding yang semakin dalam memiliki konduktifitas yang tinggi. Penggunaan tipe balkon dalam dapat mengurangi cooling energy pada unit dengan peletakan balkon tipe dalam tetapi dengan tanpa merubah bentuk ruangan.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-31

Cara Mengutip

Nurma Prasetyo, A., & Hariyadi, A. (2024). Pengaruh Konfigurasi Balkon Dalam terhadap Kinerja Energi Pendinginan pada Bangunan Hunian Vertikal di Indonesia. Arsir: Jurnal Arsitektur, 9(AIP), 1–16. https://doi.org/10.32502/arsir.v9iAIP.287