Relasi Sistem Kekerabatan pada Arsitektur Tradisional di Desa Prapau Semende Sumatra Selatan
DOI:
https://doi.org/10.32502/arsir.v8i1.88Kata Kunci:
Tunggu Tubang, Arsitektur Tradisional Semende, Sistem Kekerabatan, Rumah BaghiAbstrak
Arsitektur tradisional adalah hasil dari warisan budaya yang timbul dari kehidupan masyarakat tradisional, mencakup seni dan ilmu rancang bangun. Sebagaimana arsitektur tradisional di banyak daerah Nusantara lainnya, bangunan arsitektur tradisional di Semende menjadi bagian dari warisan budaya yang memiliki perbedaan dalam hal fungsi, ornamen, dan bentuknya, sering disebut sebagai Rumah Baghi. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat adat Semende telah membentuk hukum kewarisan yang kuat, yang tidak terlepas dari pengaruh sistem kekerabatan yang mereka anut dalam budaya mereka. Uniknya, dalam konteks ini, perhatian khusus diberikan pada kedudukan anak perempuan tertua sebagai prinsip dalam konsepsi adat yang dikenal sebagai Tunggu Tubang. Sistem kekerabatan ini membedakan mereka dari budaya lain dan memberikan ciri khas yang unik dalam hubungannya dengan arsitektur tradisional Semende. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana sistem kekerabatan Tunggu Tubang memengaruhi wujud fisik arsitektur tradisional Semende. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur terkait. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam masyarakat adat Semende, sistem kekerabatan Tunggu Tubang tercermin secara jelas dalam arsitektur, yakni tata letak ruang dalam Rumah Baghi mencerminkan struktur sosial dan hierarki, ornamen eksterior menggambarkan simbolisme karakter perempuan dan sistem kekerabatan matrilineal, serta arsitektur tradisional mencerminkan prinsip-prinsip kewarisan matrilineal yang kuat.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Syahfira Dwinda
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
Authors who publish Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially, with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Arsir: Jurnal Arsitektur (AJA). Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (see The Effect of Open Access).
Work is distributed below This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.