POTENSI ANURA DI DESA KINJIL PESISIR KABUPATEN KETAPANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.32502/didaktikabiologi.v8i1.59Keywords:
Anura, Desa Kinjil Pesisir, Sumber Belajar BiologiAbstract
Desa Kinjil Pesisir terletak di pesisir pantai yang memiliki 3 tipe habitat yang disukai Anura yaitu pemukiman, perkebunan, dan persawahan. Desa Kinjil Pesisir berdekatan dengan lingkungan sekolah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi anura yang ada di Desa Kinjil Pesisir kabupaten Ketapang, provinsi Kalimantan Barat, untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi. Penenelitian dilakukan melalui 2 tahapan yaitu tahap I dilakukan inventarisasi dan identifikasi jenis anura Desa Kinjil Pesisir melalui melalui metode VES (Visual Ecounter Survey), dan tahap II melalui analisis angket potensi anura sebagai sumber belajar yang diisi oleh guru Biologi SMAN 2 Ketapang, SMAN 3 Ketapang, SMAN 4 Ketapang, SMA Muhammadiyah Ketapang, dan SMA Ma’arif Ketapang. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tahap I menemukan 12 individu anura dari 3 spesies yang ditemukan di 3 tipe habitat berbeda di Desa Kinjil Pesisir. Hasil penelitian tahap II menunjukan bahwa anura di desa Kinjil Pesisir berpotensi sebagai sumber belajar dan sesuai dengan submateri pokok kelas X, yaitu keanekaragaman hayati, klasifikasi mahluk hidup, ekologi,dan ruang lingkup biologi.
References
Amin, B. (2020). Katak Di Jawa Timur. Tulungagung: Akademik Pustaka. Diakses dari http://repo.uinsatu.ac.id/19446/7/COVER.pdf
Ardyati, D. P. I., Andarias, S. H., & Desy, W. (2022). Potensi Tumbuhan Lokal Sebagai Sumber Belajar Biologi. JEC (Jurnal Edukasi Cendikia), 6(1), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.35326/jec.v6i1.2166
Aulan, R., Kusrini, M, D., Mardiastuti, A. (2020). Keanekaragaman Amfibi Di Sipirok, Tapanuli Selatan. Tapanuli Selatan: Sekretariat Kelompok Kerja Pengelolaan Lansekap Batng Toru. Diakses dari https://docplayer.info/222734701-Keanekaragaman-amfibi-di-sipirok-tapanuli-selatan.html#tab_1_1_1
Azhari, A., Sukmono, T., Nugraha, A. P., Ihsan, M., & Suprayogi, D. (2022). Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) Di Hutan Lindung Gambut Londerang Tanjung Jabung Timur. Biospecies, 15(1), 10–15. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i1.14833
Devi, S. R., Septiadi, L., Erfanda, M. P., Hanifa, B. F., Firizki, D. T., & Nadhori, Q. (2019). Struktur Komunitas Ordo Anura di Lokasi Wisata Bedengan Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Jurnal Riset Biologi Dan Aplikasinya, 1(2), 71–79. https://doi.org/https://doi.org/10.26740/jrba.v1n2.p71-79
Febrita, E., & Yustitina, D. (2014). Keanekaragaman jenis kupu-kupu (subordo rhopalocera) di kawasan wisata hapanasan rokan hulu sebagai sumber belajar pada konsep keanekaragaman hayati. Biogenesis, 10(2), 48–58. Diakses dari https://festiva.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/view/1913
Irwanto, R., Lingga, R., Pratama, R., & Ifafah, S. A. (2019). Identifikasi Jenis-jenis Herpetofauna di Taman Wisata Alam Gunung Permisan, Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. PENDIPA Journal of Science Education, 3(2), 106–113. https://doi.org/https://doi.org/10.33369/pendipa.3.2.106-113
Iskandar, D, T. (1998). Amfibi Jawa dan Bali. Bogor: Puslirbang Biologi-LIPI.
Jayanto, H. (2014). Survey Paradigma Masyarakat Yogyakarta terhadap Keberadaan serta Konservasi Amfibi dan Reptil. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 26-31. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/ijc.v3i1.3086
Kurniawan, A., & Utami, L. B. (2014). Pengaruh Dosis Kompos Berbahan Dasar Campuran Feses dan Cangkang Telur Ayam Terhadap PertumbuhanTanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.) SebagaiSumber Belajar Biologi SMA Kelas XII. Jupermasi-PBIO, 1(1), 66-75. Diakses dari http://jupemasipbio.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/14.-NP_10008127_AGUS-KURNIAWAN.pdf
Lidi, M, W., Daud, M, H., & Bolong, M, Y, M. (2021). Potensi Kearifan Lokal Tambi Uma Suku Ende Sebagai Sumber Belajar Biologi Dan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Biologi, 12(1), 45-51. https://doi.org/10.17977/um052v12i1p45-51
Machin, A. (2014). Implementasi pendekatan saintifik, penanaman karakter dan konservasi pada pembelajaran materi pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1), 28-35. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jpii.v3i1.2898
Nursiah, D., Prayoga, H., & Diba, F. (2023). Identifikasi Jenis Ordo Anura di Kawasan Hutan Lindung Bentuang Desa Raut Muara Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Jurnal Lingkungan Hutan Tropis, 2(1), 60–65. Diakses dari https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jlht/article/view/65793
Rachmasari, O. D., Prihanta, W., & Susetyarini, R. E. (2016). Keanekaragaman serangga permukaan tanah di Arboretum Sumber Brantas Batu-Malang sebagai dasar pembuatan sumber belajar flipchart. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(2), 188–197. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jpbi.v2i2.3764
Rohadian, A. R., Susatya, A., & Saprinurdin, S. (2022). Keanekaragaman Jenis Ordo Anura pada beberapa Habitat di Kawasan Hutan Pendidikan Palak Siring Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara. Journal of Global Forest and Environmental Science, 2(1), 1–15. Diakses dari https://ejournal.unib.ac.id/jhutanlingkungan/article/view/20349
Siahaan, K., Dewi, B, S., & Darmawan, A. (2019). Keanekaragaman Amfibi Ordo Anura di Blok Perlindungan dan Blok Pemanfaatan Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu, Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (The Diversity of Amphibian from Order Anura in the Protected and Utilization Blocks of Integrated Education. Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 370–378. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23960/jsl37370-378
Sitanggang, N. D. H., & Yulistiana, Y. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem melalui Penggunaan Laboratorium Alam. In Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2), 156-167. https://doi.org/10.30998/formatif.v5i2.335
Situmorang, R. P. (2018). Analisis potensi lokal untuk mengembangkan bahan ajar Biologi di SMA negeri 2 wonosari. Jurnal Pendidikan Sains Universitas Muhammadiyah Semarang, 4(1), 51–57. https://doi.org/https://doi.org/10.26714/jps.4.1.2016.51-57
Suryaningsih, Y. (2018). Ekowisata sebagai sumber belajar biologi dan strategi untuk meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. Bio Educatio, 3(2), 59-72. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31949/be.v3i2.1142
Susilo, M. J. (2018). Analisis potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar biologi yang berdayaguna. Proceeding Biology Education Conference, 15(1), 541–546. Diakses dari https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/viewFile/32606/21596
Syarif, M. A., & Maulana, F. (2018). Keanekaragaman Jenis Dan Kemelimpahan Amfibi Di Desa Muning Dalam Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal Pendidikan Hayati, 4(4), 195-200. https://doi.org/https://doi.org/10.33654/jph.v4i4.649
Yanurefa, M, F., Hariyanto, G., Utami, J. (2012). Panduan Lapngan Herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Bayuwangi: Taman Nasional Alas Purwo. Diakses dari http://tnalaspurwo.org/files/buku/Buku_Panduan_Lapang_Herpetofauna_TNAP.pdf
Yeni, S. (2020). Ekowisata Sebagai Sumber Belajar Biologi dan Strategi untuk Meningkatkan Kepedulian Peserta didik Terhadap Lingkungan. Jurnal Bio Educatio, 3(2), 59–72. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31949/be.v3i2.1142