Penerapan Desain Perangkap Sampah (Waste Trap) untuk Ekosistem Mangrove Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kota Ternate
DOI:
https://doi.org/10.32502/altifani.v5i1.286Kata Kunci:
manajemen sampah, perangkap sampah, ekosistem mangrove, GambesiAbstrak
Dampak dari pengelolaan sampah yang belum optimal membuat sebagian Masyarakat di Kelurahan Gambesi Kota Ternate memilih membuangnya ke sungai yang pada akhirnya terbawa hingga ke wilayah pesisir. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sampah terbawa ke lautan adalah menerapkan teknologi sederhana perangkap sampah pada muara sungai. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait penerapan perangkap sampah (waste trap) pada ekosistem mangrove di Gambesi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu sosialisasi mengenai perangkap sampah, penerapan teknologinya, dan pendampingan kelompok mitra. Luaran yang ingin diperoleh dalam kegiatan ini yaitu peningkatan level pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan sampah, terpasangnya perangkap sampah pada ekosistem mangrove, dan terbangun kolaborasi dengan unit pengelola sampah di Kota Ternate. Pelaksanaan sosialisasi penerapan perangkap sampah telah dilakukan dan dihadiri oleh 45 peserta yang merupakan anggota Karang Taruna, Masyarakat umum Kelurahan Gambesi, dan mahasiswa di Kelurahan Gambesi. Materi sosialisasi mencakup pemaparan permasalahan sampah di Kota Ternate, dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan, fungsi perangkap sampah, dan metode penerapannya. Peserta sosialisasi mengungkapkan bahwa telah menyadari permasalahan sampah di lingkungannya, namun baru mengetahui bahwa perangkap sampah dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut. Pemasangan perangkap sampah di Kelurahan Gambesi dilakukan pada muara sungai yang terhubung dengan laut dan ekosistem mangrove. Pada lokasi tersebut dilakukan pemasangan 10 unit perangkap. Sampah-sampah yang terperangkap ini kemudian dipilah sesuai jenisnya.
Referensi
Badan Pusat Statistik Kota Ternate. (2024). Kota Ternate dalam Angka. Ternate: BPS Kota Ternate.
Bahtiar, Ahmad, Z., Pobi, W. (2017). Sampah Rumah Tangga di Ternate. Techno Jurnal Penelitian, 6(02), 57-65.
Basyuni, M., Sasmito, S. D., Analuddin, K., Ulqodry, T. Z., Saragi-Sasmito, M. F., Eddy, S., & Milantara, N. (2022). Mangrove biodiversity, conservation and roles for livelihoods in Indonesia. In Mangroves: Biodiversity, livelihoods and conservation (pp. 397-445). Singapore: Springer Nature Singapore.
Hay, J.E., Forbes, D.L., & Mimura, N. (2013). Understanding and managing global change in small islands. Sustainability Science, 8, 303-308.
Kurniawan, A., Nurdin, A. S., Baguna, F. L., Utami, N. N., & Gunawan, G. (2022). Strategi Penghidupan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan yang Berkelanjutan Di Pulau Tidore Provinsi Maluku Utara. In Prosiding Seminar Nasional Pertanian, Vol. 2, No. 1.
Kusmana C. (2014). Distribution and current status of mangrove forest in Indonesia. Di dalam: Faridah-Hanum I,Latiff A, Hakeem KR, Ozturk M, editor. Mangrove ecosystems of Asia: Status, Challenges and Management Strategies. New York (US): Springer.
Luo, Y. Y., Not, C., & Cannicci, S. (2021). Mangroves as unique but understudied traps for anthropogenic marine debris: a review of present information and the way forward. Environmental Pollution, 271, 116291.
Martin, C., Almahasheer, H., & Duarte, C. M. (2019). Mangrove forests as traps for marine litter. Environmental Pollution, 247, 499-508.
Nurse, L. A., McLean, R. F., Agard, J., Briguglio, L. P., Duvat-Magnan, V., Pelesikoti, N., & Webb, A. (2014). Small islands. Climate change 2014: Impacts, adaptation, and vulnerability. Part B: Regional aspects. Contribution of working group II to the fifth assessment report of the intergovernmental panel on climate change, pp-1613.
Paembonan, R. E., Achmad, M. D., Marus, I., Baddu, S., Karman, A., Najamuddin, N., ... & Ismail, F. (2022). Hutan mangrove di Pulau Ternate secara spasial dan temporal. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 5(2).
Pemerintah Indonesia. (2007). Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Rivaldy, D. R., Jansen, T., & Sumarauw, J. S. (2018). Evaluasi Kapasitas Penampang Sungai Tugurara Kota Ternate Terhadap Debit Banjir. Jurnal Sipil Statik, 6(6).
Saenger, P. (2013). Mangrove ecology, silviculture and conservation. Springer Science & Business Media.
Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Sistem pengelolaan dan upaya penanggulangan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 4(2).
Sofyan, A., Sunarto, S., Sudibiyakto, S., & Sahubawa, L. (2010). Kajian Erosi Marin Sebagai Penyebab Degradasi Kepesisiran Kota Ternate (The Study of Marine Erosion as A Coastal Degradation in Ternate City). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 17(2), 89-97.
Somadayo, S. (2021). Efektifitas Pengelolaan Sampah di Kota Ternate. Jurnal Sains Sosial dan Humaniora (JSSH), 1(1), 100-103.
Wafar, S., Untawale, A. G., & Wafar, M. (1997). Litter fall and energy flux in a mangrove ecosystem. Estuarine, coastal and shelf science, 44(1), 111-124.
Whidayanti, E., Handayani, T., & Manessa, M. D. M. (2021). A spatial study of mangrove ecosystems for abrasion prevention using remote sensing technology in the coastal area of Pandeglang Regency. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 771, No. 1, p. 012014). IOP Publishing.
Whitfield, A. K. (2017). The role of seagrass meadows, mangrove forests, salt marshes and reed beds as nursery areas and food sources for fishes in estuaries. Reviews in Fish Biology and Fisheries, 27(1), 75-110.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Altifani Journal: International Journal of Community Engagement

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.