PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN EVOLUSI DENGAN PENDEKATAN DEDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMA
DOI:
https://doi.org/10.32502/didaktikabiologi.v8i2.156Keywords:
literasi sains, media audiovisual, pendekatan deduktifAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media audiovisual yang dikembangkan oleh peneliti, dan untuk mengetahui keefektifan media yang dikembangkan dalam meningkatkan keterampilan literasi sains untuk siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah R&D, dengan 4D sebagai model pengembangan produknya. Sebuah video sebagai media pembelajaran audiovisual adalah sebagai produk akhir dari penelitian ini. Proses pengambilan uji validitas produk dilakukan oleh para ahli dan praktisi. Ahli materi, ahli media dan praktisi di sekolah dengan menggunakan angket. Pada penelitian ini, media audiovisual merupakan variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah kompetensi literasi sains siswa SMA yang dianalisis melalui pretest-posttest. Siswa di SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai populasi penelitian ini dan sampel diambil dengan memilih dua kelas yaitu kelas XI-3 sebagai kelas uji kontrol dan kelas XI-4 sebagai kelas uji eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data uji keefektifan media yang dikembangkan adalah Uji Mann-Whitney, Uji Wilcoxon, Uji Effect Size, dan Uji N-Gain. Media audiovisual yang dikembangkan dalam penelitian ini terbukti layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah setelah divalidasi oleh validator dan praktisi. Media yang dikembangkan juga terbukti “efektif” dalam meningkatkan kemampuan literasi sains siswa dengan hasil pengukuran keefektifan media sebesar 86% pada kelas uji eksperimen dan 61% pada kelas uji kontrol.
References
Adrianto, O. M., Candramila, W., & Ariyati, E. (2017). Analisis Konsepsi dan Miskonsepsi Siswa Kelas XII IPA SMA Don Boso Sanggau Pada Materi Evolusi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 6(4), 1–9. https://dx.doi.org/10.26418/jppk.v6i4.19732
Barnes, M. E., & Brownell, S. E. (2016). Practices and perspectives of college instructors on addressing religious beliefs when teaching evolution. CBE Life Sciences Education, 15(2), ar18. https://doi.org/10.1187/cbe.15-11-0243
Candramila, W., Adrianto, O. M., & Ariyati, E. (2016). Pemahaman konsep evolusi di Perguruan Tinggi. Seminar Nasional Pendidikan Dan Saintek 2016, May 2016, 878–886. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/8026
Endrawati, C., Hidayat, M. T., & Prastiwi, M. S. (2012). Aktifitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pendidikan Karakter Pada Materi Evolusi. Journal Bioedu, 1(3), 17–20. Diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Gunawan, Suranti, N. M. Y., & Fathoroni. (2020). Variations of Models and Learning Platforms for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2), 61–70. Diakses dari https://corona.ntbprov.go.id/
Harianja, J., & Waluyo, T. J. (2018). Upaya United Nations Educational, Scientific And Cultural Organization (Unesco) Dalam Menjaga Keberadaan Museum Sangiran Sebagai Warisan Budaya Dunia Tahun 2011-2016. JOM FISIP, 5(1), 1-10. Diakses dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/16688
Harsono, B., Soesanto, & Samsudi. (2009). Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah Konvensional Dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi Pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan Dan Pemasangan Sistem Rem. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 9(2), 71–79. https://doi.org/10.15294/jptm.v9i2.202
Imamah, N. (2012). Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Konstruktivisme Dipadukan dengan Video Animasi Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1), 32–36. https://doi.org/10.15294/jpii.v1i1.2010
Irani, N. V., Zulyusri, Z., & Darussyamsu, R. (2020). Miskonsepsi Materi Biologi Sma Dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa. Jurnal Biolokus, Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi, 3(2), 348–355. http://dx.doi.org/10.30821/biolokus.v3i2.823
Krumm, I. R., Miles, M. C., Clay, A., Carlos II, W. G., & Adamson, R. (2022). Making Effective Educational Videos for Clinical Teaching. Chest, 161(3), 764–772. https://doi.org/10.1016/j.chest.2021.09.015
Nehm, R. H., & Reilly, L. (2007). Biology Majors’ Knowledge and Misconceptions of Natural Selection. BioScience, 57(3), 263–272. https://doi.org/10.1641/B570311
Organisation for Economic Co-operation and Development. (2023). PISA 2022 Results Factsheets Indonesia PUBE. Diakses dari https://oecdch.art/a40de1dbaf/C108.
Pratama, D., Nugraha, W. S., & Mutaqin, E. J. (2023). Pengaruh Media Berbasis Video Animasi Terhadap Literasi Sains Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Dalam Mata Pelajaran IPA. CaXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.31980/caxra.v3i1.1986
Puspitasari, A., & Handziko, R. C. (2018). Pengembangan LKPD mobile learning guided discovery untuk meningkatkan penguasaan kompetensi dasar ekosistem Kurikulum 2013. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(1), 83–97. https://doi.org/10.21831/jipi.v4i1.17003
Sania, K., Yogica, R., Ristiono, R., & Selaras, G. H. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Audio-visual Bermuatan Literasi Sains Menggunakan Aplikasi Powtoon tentang Materi Keanekaragaman Hayati. BIODIK, 8(1), 109–119. https://doi.org/10.22437/bio.v8i1.17011
Saputra, A. (2017). Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi tentang Pembelajaran Materi Evolusi di SMA: Studi kasus mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bioeducation Journal, 1(1), 1–9. Diakses dari http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bioeducation/article/download/7085/5578
Sivasailan, & Thiagarajan, and O. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. (Issue Indiana: Indiana University).
Wulandari, P. W., Amin, M., & Suhadi, S. (2017). Pengembangan Modul Evolusi Dengan Pendekatan Saintifik Menggunakan Model Think, Talk, Write (Ttw) Di SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian Dan Pengembangan, 2(1), 32–41. Diakses dari https://www.neliti.com/publications/210275/pengembangan-modul-evolusi-dengan-pendekatan-saintifik-menggunakan-model-think-t