KELAYAKAN E-MODUL BIOLOGI SMA KELAS X BERBASIS ETNOBOTANI TRADISI LUPIS RAKSASA KRAPYAK UNTUK MEMUTUS DIKOTOMI PENGETAHUAN
DOI:
https://doi.org/10.32502/didaktikabiologi.v9i1.76Keywords:
e-modul, etnobotani, unity of sciencesAbstract
Tingkat kesadaran generasi muda yang rendah terhadap urgensi pelestarian alam dan budaya serta belum adanya ketersediaan kurikulum beserta pengembangan sumber belajar khusus berbasis Unity of Sciences (UOS) berupa kajian etnobotani dan Islam. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Krapyak, Pekalongan dan MAN 1 Kota Pekalongan dengan subjek penelitian tokoh dan masyarakat Krapyak serta siswa MAN 1 Kota Pekalongan. Penelitian ini berfokus dengan mengembangkan e-modul etnobotani berbasis Unity of Sciences (UOS) menggunakan power point show. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Research and Development (RnD) dengan model ADDIE (Analyze,Design, Development, Impementation, Evaluation), tetapi pada penelitian ini hanya terbatas sampai uji kelayakan. Penilaian kelayakan e-modul menunjukkan hasil validasi materi sebesar 79%, UOS Islam sebesar 95%, UOS kearifan lokal sebesar 94%, media sebesar 90% dan uji skala kecil sebesar 88%. Dari data tersebut diambil rata-rata kelayakan e-modul sebesar 89% dengan kategori sangat layak. Hasil validasi tersebut menunjukkan korelasi pengetahuan etnobotani dengan nilai Islam. Keduanya memutus dikotomi pengetahuan yang terjadi di kehidupan.
References
Batoro, J. (2015). Pengelolaan Lingkungan dengan Pendekatan Etnobiologi-Etnobotani. Malang: UB Press.
Branch, R. M.. (2009). Instructional design: the ADDIE Approach. New York: Springer.
Diantari, L. E (2018). Pengembangan E-modul Berbasis Mastery Learning untuk Mata Pelajaran KKPI Kelas XI. Jurnal Janapati, 7(1). 33 - 48. https://doi.org/10.23887/janapati.v7i1.12166
Ernawati, I. (2017). Uji Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Administrasi Server. Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), 2(2), 204–210. http://dx.doi.org/10.21831/elinvo.v2i2.17315
Hafnidar, M. (2019). Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Kemukiman Pulo Nasi Sebagai Media Pembelajaran Materi Keanekaragaman Hayati Di SMAN 1 Pulo Aceh. Skripsi, tidak dipublikasikan. UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Retrieved from https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/8197/
Hardani, et al. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Grup.
Hastuti, H. (2021). Kajian Botani Musa balbisiana dan Pemanfaatannya. Edumatsains, 5(2), 249–262. https://doi.org/10.33541/edumatsains.v5i2.2227
Hidayat, S. (2016). Paradigma Kesatuan Ilmu Unity of Science. Unity of Science. https://unityofscience.org/paradigma-kesatuan-ilmu-unity-of-science/
Imansari, N., & Sunaryantiningsih, I. (2017). Pengaruh Penggunaan E-modul Interaktif terhadap Hasil Belajar Mahapeserta didik pada Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 11–16. https://dx.doi.org/10.30870/volt.v2i1.1478
Inanna, N., Ampa, A. T., & Nurdiana, N. (2021). Modul Elektronik ( E-modul ) Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh. Prosiding, Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar, 1232–1241. Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/25301
Julianti, D. (2022). Pengembangan E-modul Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Pada Materi Keanekaragaman Hayati Untuk SMA/MA Siswa Kelas X Di Kota Bengkalis. Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas Islam Riau. Retrieved from https://repository.uir.ac.id/16365/
Kuncahyono. (2018). Pengembangan E-modul (Modul Digital) dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. JMIE: Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education, 2(2). 219 - 231. http://dx.doi.org/10.32934/jmie.v2i2.75
Mualimin, M. (2020). Pengembangan Nilai Islami Peserta Didik Melalui Integrasi Alquran dan Hadis dalam Pembelajaran Biologi. Humanika, 20(2), 129–146. http://dx.doi.org/10.21831/hum.v20i2.29299
Muhaya, A. (2015). Unity of Sciences According to Al Ghazali. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 23(2), 311–330. https://doi.org/10.21580/ws.23.2.281
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Poerba, Y. S., Martanti, D., Handayani, T., Herlina, & Witjaksono. (2016). Katalog Pisang. In Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 53(1). Jakarta: LIPI Press.
Rahmatih, A. N., Maulyda, M. A., & Syazali, M. (2020). Refleksi Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Pijar MIPA, 15(2), 151–156. https://doi.org/10.29303/jpm.v15i2.1663
Rosidin, R. (2017). Tradisi Lopis Raksasa dalam Perspektif Kerukunan Umat Beragama di Kota Pekalongan. Al-Ulum, 16(1), 15 - 35. https://doi.org/10.30603/au.v16i1.24
Rudhito, M. A. (2019). Dasar-Dasar Penelitian Desain Untuk Pendidikan. Sleman: Deepublish.
Sudarisman. (2015). Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Florea: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 2(1). 29-35. https://doi.org/10.25273/florea.v2i1.403
Sugiyono. (2010). Metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryadarma. (2008). Etnobotani. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.