Pengaruh Sirkulasi dan Tata Ruang Dalam Membentuk Visitor Experience Studi Kasus: Museum Lampung

Studi Kasus: Museum Lampung

Penulis

  • Audy Nadhifa Salsabilla Suryhana Universitas Lampung
  • Diana Lisa Uniiversitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.32502/tekstureka.v3i2.587

Kata Kunci:

Museum Lampung, pengalaman pengung, sirkulasi, tata ruang

Abstrak

Museum Lampung, sebuah pusat budaya dan ilmu pengetahuan telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat penyimpanan artefak melainkan juga menjadi tempat yang dinamis untuk interaksi sosial dan edukatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana tata ruang dan sirkulasi museum dapat mempengaruhi pengalaman pengunjung saat berinteraksi dengan lingkungan museum. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirkulasi dan tata ruang yang baik berperan signifikan dalam membentuk pengalaman pengunjung yang bermakna terutama dalam konteks museum. Terdapat beberapa elemen yang mempengaruhi kualitas pengalaman pengunjung dari segi sirkulasi dan tata ruang yaitu: Navigasi, Alur, Aksesibilitas, Zonasi, Konektivitas, Kapasitas, Pencahayaan, Penghawaan, Pengalaman Visual, serta Fasilitas Pendukung. Rekomendasi perbaikan meliputi penambahan signage, integrasi antar fungsi bangunan, peningkatan pencahayaan dan penghawaan, penambahan teknologi interaktif, serta penambahan fasilitas pendukung seperti tempat duduk, tour guide, cafe dan toko souvenir.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-23